BAB I
TEORI SISTEM UMUM
Fondasi, Perkembangan dan Aplikasi
Ludwig von Bertalanffy
I.1. Pengantar
Jika seseorang mencoba untuk menganalisis kata yang menarik bisa beragam dan sesuai dengan masa sekarang ini, maka ia akan menemukan ’’sistem’’ yang tercantum tinggi di dalam daftar. Pemikiran sistem memainkan peranan yang sangat penting dan luas cakupannya meliputi perusahaan industri, bidang persenjataan hingga topik manusia dengan ilmu pengetahuan murni. Akar dari perkembangan ini cukup komleks, dimana pada salah satu karya
Dengan berkembangnya revolusi industri yang tidak hanya terbatas pada perkembangan bidang industry militer yang kompleks. Para politisi sering meminta aplikasi ‘’Pendekatan Sistem’’ untuk menekan berbagai permasalahan seperti polusi aur dan udara, lalu lintas yang padat dan lain-lain. Pada perkembangannya Maning perdana menteri Kanada menulis tentang ‘’Pendekatan Sistem’’ dan dalam platform politiknya menyatakan :
Sebuah hubungan timbal balik ada di antara semua elemen dan para pemilih dari masyarakat. Faktor-faktor yang utama dalam masalah-masalah umum, kebijakan-kebijakan, keputusan-keputusan, dan program-program haruslah selalu dipertimbangkan dan dievaluasi sebagai ketergantungan antar komponen dari seluruh sistem.
Ini merupakan suatu perubahan di dalam kategori dasar dari keruwetan pemikiran tehnologi modern dan hanya satu manifestasi. Paling tidak kita harus berhadapan dengan keruwetan dengan ‘’keseluruhan’’ atau ‘’sistem’’ di semua bidang ilmu pengetahuan. Hal ini mencakup sebuah dasar orientasi kembali di dalam pemikiran ilmiah.
I.2. Sejarah Perkembangan Teori Sistem
Sistem teori umum hadir pertama kali di dahului dengan adanya teori cibernatika, sistem keteknikan dan bidang pengetahuan yang saling berhubungan. Pengertian sistem mempunyai sejarah panjang, walaupun kondisi sistem tidak mengutamakan sejarah dari pengertian yang meliputi banyak nama dan ilustrasi. Nicolas dari cusa’s Deludo globy, Bertalanffy dan Hermann Hasse’s Glasperlenspiel yang mengamati bahwa pengerjaan dunia di refleksikan dalam sebuah desain yang cakap dan permainan yang abstrak. Menurut Kohler sebuah sistem teori dimaksudkan untuk lebih mengerjakan sifat yang paling umum seperti properti organik daripada sistem organik untuk satu derajat, permintaan ini dipenuhi dengan teori sistem terbuka.
Kemampuan mengerjakan disebabkan oleh berbagai perkembangan baru teoritis, epistemologis, matematis dan lain–lain. Dalam hubungannya dengan pekerjaan eksperimen pada metabolisme dan pertumbuhan pada satu sisi dan sebuah usaha untuk mengkongkretkan sebuah program organismik pada sisi yang lain, teori sistem terbuka adalah sebuah lanjutan berdasar pada fakta yang biasa bahwa organisme adalah suatu sistem terbuka. Seiring dengan perkembangan waktu keberadaan sistem teori mulai di perhitungkan, kemudian ada usaha untuk menginterpretasikan ilmu pengetahuan dan teori sebelumnya belum pernah dilakukan, dan genelaitas yang lebih tinggi daripada yang terdapet pada ilmu pengetahuan khusus. Sistem teori umum ditanggapi sebagai sebuah trend rahasia dalam berbagai disiplin. Teori sistem sering diidentikkan dengan teori cybernatika dan control, hal ini tentu saja tidak benar. Cybernatika sebagai sebuah teori pengendalian mekanis dalam teknologi dan alam, dalam pengertian informasi dan kilas balik, tetapi merupakan sebuah bagian dari sebuah sistem teori umum, sistem cybernatika merupakan kasus spesial tetapi penting dari sistem menunjukkan keteraturan sendiri.
I.3. Trend dalam Teori Sistem
Ketika hal baru di serukan sebagai sesuatu yang revolusioner banyak orang memakai istilah ini untuk menandai perkembangan ilmu pengetahuan. Sebagai contoh ‘’revolusi ilmu pengetahuan’’ dapat diidentifikasi sebagai criteria diagnostic yang tertentu. Menurut pendapat Kuhn revolusi ilmu pengetahuan ditentukan oleh pemunculan bagan konsep yang baru atau paradigma. Dalam hal ini masalah sistem merupakan hal yang penting dalam pembatasan masalah pada prosedur analisis ilmu pengetahuan. Aplikasi prosedur analisis tergantung pada dua kondisi yang pertama interaksi antara bagian yang tidak ada atau cukup lemah untuk dibiarkan untuk tujuan penelitian tertentu. Yang kedua dalam hubungannya dengan menerangkan perilaku bagian haruslah linier.
I.4. Sistem Teori Klasik
Teori Sistem Klasik menambah pada matematika klasik dengan tujuan untuk menyatakan prinsip yang digunakan pada sistem umum atau sub kelas yang ditentukan. Berbagai teori pendukungpun bermunculan untuk melengkapi pengapli-kasian teori sistem umum antara lain : Teori Bagian, Teori Set, Teori Grafik, Teori Jaringan, Cibernetika, Teori Informasi, Teori Automata, Teori Permainan, Teori Keputusan, dan Teori Pengantrian.
I.5 Arti Teori Sistem Umum
Ilmu modern dikarakterkan oleh spesialisasinya yang pernah meningkat, diharuskan dengan banyaknya jumlah data, kompleksitas tehnik dan struktur teoritis di semua bidang. Pada acara ini, kita merumuskan disiplin ilmu baru yang disebut “Teori Sistem Umum”. Pada teori sistem umum, subjek masalahnya adalah pada perumusan dan derivasi prinsip-prinsip yang valid untuk “sistem” secara umum. Arti disiplin ini dapat dikondisikan sebagai berikut : Fisika dihubungkan dengan sistem level-level generalitas yang berbeda. Ini diperluas dari sistem yang agak khusus, sperti yang diaplikasikan oleh insinyur pada konstruksi jembatan atau mesin, pada hokum khusus disiplin ilmu fisika seperti mekanik atau optik; pada hukum generalitas besar seperti prinsip termodinamika yang diaplikasikan pada sistem yang berbeda sifatnya secara intrisik, mekanik, kalorik, kimia atau yang lain. Dengan mendefinisikan konsep sistem, kita akan tahu bahwa model, prinsip dan hukum yang ada itu diaplikasikan pada sistem yang digeneralkan yang mengabaikan jenis, elemen dan “kekuatan” khusus yang terlibat.
I.6. Tujuan Teori Sistem Umum
Teori sistem umum merupakan keseluruhan yang sampai sekarang masih dianggap sebagai konsep yang semimetafisik dan tidak jelas. Dalam bentuk yang berelaborasi ini akan menjadi disiplin logis matematika secara formal tetapi dapat di aplikasikan pada berbagai ilmu empiris karena berhubungan dengan ‘’keseluruhan yang teroganisir’’ ini akan menjadi signifikasi yang hampir sama dengan yang dimiliki teori probabilitas untuk ilmu yang berhubungan dengan ‘’peristiwa kesempatan’’ yang berikutnya juga adalah disiplin matematika formal yang dapat diaplikasikan pada bidang yang paling berbeda, seperti termodinamika, percobaan biologi dan medis, genetik, statistik asuransi hidup dan sebagainya. Indikasi tujuan teori sistem umum, adalah sebagai berikut :
1. Ada tendensi umum melalui integrasi dalam berbagai ilmu alam dan sosial.
2. Beberapa integrasi nampaknya menjadi pusat dalam teori sistem umum.
3. Beberapa teori mungkin menjadi penting untuk menuju pada teori eksak dalam bidang atau ilmu non fisika.
4. Mengembangkan prinsip kesatuan yang dijalankan secara vertikal melalui universalnya ilmu individu, teori ini membawa kita lebih dekat pada tujuan kesatuan ilmu.
5. Lebih mengarah pada dibutuhkannya integrasi dalam pendidikan ilmiah.
I.7. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
Fisika konvensional berkenaan hanya dengan sistem tertutup, sistem tertutup, sistem yang terisolasi terhadap lingkungan. Dalam teori kimia fisis dijelaskan reaksi-reaksi, rata-rata dan kesetimbangan kimia yang ditetapkan dalam bejana tertutup dimana sejumlah reaktan dijadikan satu. Hukum termodinamika menyatakan bahwa hukum tersebut hanya diterapkan pada sistem tertutup saja. Sedangkan setiap organisme yang hidup pada dasarnya merupakan sistem yang terbuka. Mereka mempertahankan diri dalam sebuah pemasukan dan pengeluaran yang berkesinambungan, pembangunan dan kerusakan komponen-komponen, tidak pernah selama hidupnya berada dalam kesetimbangan kimiawi dan termodinamis, tapi tetap berada dalam sebuah keadaan tetap yang berbeda jauh dengan keadaan sebelumnya. Perumusan fisika yang terjadi tidak dapat dipakai oleh organisme hidup dengan sistem terbuka dan keadaan tetap, dan kita juga bisa menduga bahwa karakteristik sistem kehidupan yang beraneka ragam berlawanan asas dalam pandangan hukum-hukum fisika yang merupakan sebuah konsekuensi dari fakta ini.
I.8. Hubungan Sebab Akibat dan Teleologi
Tujuan ilmu pengetahuan sepertinya menjadi analitis yaitu pemecahan realitas menjadi unit-unit yang lebih kecil dan isolasi deretan hubungan sebab akibat yang inidvidualis. Karakteristik ilmu pengetahuan modern yang dipolakan menjadi unit-unit yang dapat dijauhkan dari hubungan sebab akibat telah terbukti tidak mencukupi, oleh sebab itu kenampakan dalam semua bidang ilmu pengetahuan, gagasan seperti keseluruhan, holistik, organisme, gestalt dan sebagainya, semuanya menandakan bahwa kita harus berfikir dalam terminologi sistem-sistem elemen dalam interaksi satu sama lain.
Sama halnya, gagasan teologi dan petunjuk terlihat seperti di luar jangkauan ilmu pengetahuan dan menjadi tempat bermain bagi hal-hal yang misterius, supranatural, asing bagi ilmu pengetahuan pengalihan, pemusatan pikiran bagi para peneliti yang percuma pada alam yang diatur oleh hukum-hukum yang tidak jelas tujuannya
I.9. Beberapa Konsep Sistem.
Konsep sistem menyatakan bahwa sebuah sistem dapat ditetapkan sebagai sekumpulan elemen atau unsur yang berdiri di dalam interrelasi. Sistem dapat ditetapkan secara matematis dengan berbagai cara. Sebagai ilustrasi, dapat dipilih sistem dari persamaan-persamaan diferensial simultan. Tak ada pembicaraan masalah finalitas yang mendetail, tetapi dapat disampaikan tipe finalitas, antara lain :
1. Teleologi statis, berarti bahwa persesuaian berguna bagi tujuan tertentu.
2. Teleologi dinamis, berarti kelangsungan proses-proses.
Ada tiga prasyarat untuk keberadaan isomorfik dalam bidang dan ilmu pengetahuan yang berbeda, yaitu adanya analogis-analogis, homologis, dan penjelasan. Analogis secara ilmiah mungkin kurang bermanfaat, namun homologis sebaliknya seringkali menghadirkan model-model bernilai, sehingga secara luas dapat diterapkan dalam fisika. Sementara secara filsafat, teori sistem umum dalam bentuk perkembangannya, akan menggantikan apa yang dikenal dengan teori kategori.
I.10. Kesatuan dalam Ilmu Pengetahuan
Selanjutnya seluruh hasil utama penyajian sebagai Kestuan Ilmu Pengetahuan dapat kita rangkum sebagai berikut :
1. Analisis prinsip sistem umum memperlihatkan banyak konsep yang merupakan hasil dari definisi sistem atau hasil kondisi sistem tertentu.
2. Investigasi ini merupakan prasyarat bermanfaat yang berkaitan dengan masalah nyata dalam ilmu pengetahuan.
3. Investigasi sama pentingnya dengan filsafat ilmu pengetahuan.
4. Fakta bahwa prinsip-prinsip diterapkan dalam sistem secara umum.
Dari sudut pandang kita, Kesatuan dalam Ilmu Pengetahuan memang terbukti nyata pada saat yang sama juga merupakan aspek yang lebih kentara. Realita dalam gagasan modern merupakan suatu urutan hirarkhis yang besar dari entitas terorganisir, mencakup seluruh tingkat dari sistem fisika, kimia hingga biologi. Penjelasan teori sistem umum pada masa yang akan datang, akan menjadi langkah utama terhadap penyatuan ilmu pengetahuan, dan akan memainkan peranan sama dengan logika Aristoteles dalam ilmu pengetahuan antiquiti. Dalam ilmu pengetahuan modern, interaksi dinamis menjadi suatu masalah besar dalam seluruh bidang realita dan prinsip-prinsip umumnya harus ditetapkan dengan teori sistem.
I.11. Metode-metode dalam Penelitian Sistem Umum Metode-metode Penelitian Sistem Umum, sebagaimana digarisbawahi oleh Ashby (1958) terdapat dua metode dalam studi sistem :
1. Metode pertama bersifat empiriko-intuitif, metode ini dikembangkan oleh Von Bartalanffy dan rekan-rekannya, dengan obyek amatannya yaitu zoologi dan psikologi. Metode ini dengan mengamati berbagai sistim yang terjadi dalam dunia yang diamati kemudian membuat pernyataan mengenai keteraturan yang telah diamati. Metode ini memiliki keunggulan yaitu mendekati dengan realita dan dapat dengan mudah diilustrasikan atau dijelaskan dengan contoh-contoh yang diambil dari bidang ilmu pengetahuan individual.
2. Metode kedua mempelajari serangkaian dengan metode deduktif, metode ini mempelajari serangkaian sistim yang dapat mungkin dan kemudian mengurangi rangkaian tersebut menjadi ukuran yang dikehendaki. Metode ini diikuti oleh Ashby (1958). yang meneliti tentang konsep fundamental mesin dan menjawab pertanyaan dengan menyatakan kondisi internal dan kondisi lingkungannya akan menentukan kondisi selanjutnya yang akan ada. Jika variabel bersifat berkelanjutan, definisi ini berkoresponden dengan deskripsi suatu system dinamis oleh serangkaian persamaan diferensial dengan waktu sebagai veriabel bebas.
I.12. Teori Sistem Terbuka
Teori sistem terbuka merupakan generalisasi yang penting dari teori fisik kinetik dan thermodinamik. Teori ini telah menghasilkan suatu prinsip dan wawasan baru seperti misalnya prinsip equifinalitas, generalisasi prinsip thermodinamik kedua, peningkatan keteraturan yang mungkin dalam sistem terbuka terjadinya fenomena periodis, overshoot dan kesalahan permulaan dan lain-lain. Konsep sistem terbuka menemukan aplikasinya dalam ilmu pengetahuan bumi, geomorphologi dan meteorologi dengan memberikan suatu perbandingan terperinci dari suatu konsep meteorologis dan konsep organismik Bertalanffy dalam bidang biologi.
I.13. Organisme yang dianggap sebagai Sitem Fisik
Organisme sebagai sistem terbuka. Dengan memperhatikan organisme sebagai keseluruhan, ia menampakkan ciri-ciri sama dengan ciri sistem pada keseimbangan menurut Zwaardemaker. Menururt pendapat Hopkins , “Hidup adalah satu keseimbangan dinamis di dalam sistem polyfasik”. Oleh karena itu dibutuhkan difinisi dari apa yang disebut keseimbangan tidak berubah. Jelas, prinsip-prinsip umum seperti yang sedang dikembangkan tak dapat memberikan penjelasan rinci tentang permasalahan tersebut, namun dapat menunjukkan dasar-dasar fisik umum dari ciri kehidupan yang hakiki, termasuk pengaturan diri metabolisme dan penetapan dalam perubahan komponen-komponen. Ciri-ciri umum sistem-sistem kimia terbuka, menunjukkan bahwa, ekuilibria nyata pada sistem tertutup dan ekuilibria tidak bergerak pada sistem-sistem terbuka memperlihatkan kesamaan tertentu. Sistem tertutup harus mempertahankan keadaan seimbang bebas waktu yang ditetapkan oleh maksimum entropy dan minimum bebas energi, dimana rasio antara dua fase tetap konstan.
I.14. Model Sistem Terbuka.
Ada suatu perbedaan yang fundamental antara organisme yang hidup dan organisme yang mati. Biasanya kita tidak memiliki kesulitan dalam membedakan antara organisme hidup dan obyek yang mati. Dalam makluk hidup, proses kimia dan fisik yang tidak terbatas jumlahnya sangat “teratur/terarah”, sehingga memungkinkan suatu sistem yang hidup untuk bertahan, tumbuh, berkembang, dan bereproduksi.
Pada bagian ini akan kita bahas mengenai mesin hidup dan keterbatasannya. Pada abad tujuh belas, ketika Descartes mengenalkan konsep hewan sebagai mesin, diperkenalkan pula mesin uap dan thermodinamik yang menghasilkan adanya pandangan bahwa organisme dianggap sebagai mesin pemanas, sehingga menghasilkan gagasan perhitungan kalori dan hal-hal lainnya. Namun demikian organisme bukanlah suatu mesin pemanas yang mengubah energi bahan bakar menjadi panas dan kemudian menjadi energi mekanik. Organisme adalah suatu mesin chemodinamik yang secara langsung mengubah energi bahan bakar menjadi kerja yang efektif, yang merupakan suatu fakta bahwa teori tindakan otot ini didasarkan. Selanjutnya, mesin yang dapat mengatur sendiri kemudian dikenalkan, seperti thermostat. Sehingga organisme menjadi suatu mesin cibernetik, yang merupakan penjelasan dari homeostatis dan fenomena yang berkaitan.
Terlepas dari keberhasilannya model mesin organisme memiliki kesulitan dan keterbatasan sebagai berikut :
1. Ada keraguan mengenai asal mula mesin khususnya dalam pemikiran fisik. Descartes lama tidak masalah karena mesin hewannya merupakan ciptaan Tuhan, namum bagaimanakah mesin-mesin tersebut terjadi dialam semesta yang merupakan kejadian psiko-kimia yang tidak langsung?
2. Ada suatu masalah mengenai keteraturan setelah terjadi gangguan arbitrer. Masalah akan timbul mengenai pengaturan dan perbaikan setelah terjadi gangguan arbiter, mesin yang memperbaiki sendiri mungkin dapat dibenarkan dari sudut teori automata modern tapi dapatkah suatu mesin hidup, katakan suatu embrio atau otak dapat diprogram untuk melakukan perbaikan sendiri setelah mengalami ganguan?
3. Struktur organisme organisme hidup melakukan pertukaran komponen secara terus menerus melalui metabolisme, hal ini tidak bisa dilakukan oleh mesin dengan bahan bakarnya.
I.15. Beberapa Aspek Teori Sistem dalam Biologi.
Menurut pendapat umum, terdapat perbedaan mendasar antara “fakta-fakta yang diamati” di satu pihak yang merupakan landasan kuat ilmu pengetahuan yang tak dapat dipertanyakan yang dikumpulkan dalam sejumlah jurnal ilmiah yang tercetak dan “hanya teori” di pihak lain yang merupakan produk spekulasi. Ada empat model yang mendasari di bidang metabolisme kuantitatif yakni model-model organisme sebagai sistem terbuka, keadaan tetap homeostatis, alometri, dan yang disebut sebagai model pertumbuhan Bertalanffy. Model-model tersebut digunakan agak lebih luas dan dapat menggambarkan kerangka konseptual dan juga kerangka yang lain. Adapun aspek-aspek teori sistem dalam biologi meliputi :
1. Teori-teori tentang sistem-sistem terbuka, feedback, allometry dan pertumbuhan dikupas dalam hubungannya dengan aplikasi-aplikasi eksperimentalnya.
2. Sistem terbuka dan feedback berlaku luas untuk fenomena di dalam fisiologi dan memberikan perluasan-perluasan hakiki teori fisika.
3. Persamaan allometriks memberikan hubungan memungkinkan paling sederhana antara ukuran tubuh dengan proses-proses metabolik.
4. Hubungan antara ukuran tubuh dengan tingkat metabolis mungkin terjadi : a. pada jaringan atau species yang berbeda, b. pada perubahan kondisi fisiologis, c. pada desain eksperimental yang berbeda.
5. Dependensi ukuran total metabolisme pada mamalia berada di bawah kondisi-kondisi basal berbeda.
6. dengan mempergunakan model Bertalanffy persamaan pertumbuhan menjadi sangat sederhana.
7. Variasi-variasi musiman tingkat-tingkat metabolis dan tingkat-tingkat pertumbuhan nampaknya menunjukkan saling kecocokan.
I.16. Konsep Sistem pada Ilmu Pengetahuan Manusia
Adanya pandangan dasar dunia sebagai organisasi dengan ditandai timbulnya paket disiplin ilmu baru seperti ciberkinetik, teori informasi, teori sistem general, teori permainan, keputusan, antrian, pada penerapan praktek, sistem analisis, sistem keteknikan, operasi penelitian dan lain-lain. Oleh karena itu munculnya sejumlah trend konsepsi baru mendatang perlu dipertimbangkan dan didorong oleh pandangan bahwa model robot adalah pandangan kenyataan empiris yang berbahaya terhadap ‘’keteknikan tingkah laku’’. Dalam penerapannya konsep robot sering di aplikasikan secara tertutup dan terbuka dan untuk lebih memahami tentang konsep robot ada beberapa prinsip tentang konsep yang dapat disampaikan sebagai berikut :
1. Satu tuntunan konsep yaitu skema respon-stimulus / rangsangan (skema S-R) perilaku hewan dan manusia, dianggap sebagai respon terhadap rangsangan yang datang dari luar.
2. Environmentalism menyatakan (menurut skema S-R) perilaku dan kepribadian dibentuk oleh pengaruh dari luar.
3. Prinsip keseimbangan menurut formula Freud merupakan ‘’prinsip stabilitas‘’ tentang pemeliharaan keseimbangan homeostatis.
4.. Prinsip ekonomi, menurut faedahnya dan harus dilalui secara ekonomis yaitu pengeluaran minimum energi mental atau vita.
Konsep dan teori ditunjukkan oleh pendekatan sistem modern terus dikenalkan di sosiologi, seperti konsep sistem umum, umpan balik, informasi, komunikasi, dan lain-lain. Ahli teori fungsional telah menemukan bermacam-macam ekspresi seperti yang dipresentasikan oleh Parsons, Merton, dan teorisi lainnya. Sementara para sejarawan berkeyakinan bahwa ilmu adalah sebuah nomothetik penting yang mengagumkan.
I.17. Teori Sistem Umum dalam Psikologi dan Psikiatri
Beberapa tahun terakhir ini, konsep “sistem” telah mencapai peningkatan pengaruh dalam psikologi dan psikiatri. G.W. Allport mengakhiri re-edisi klasiknya dengan “kepribadian sebagai sistem”, Karl Menninger mendasarkan sistem psikiatrinya pada teori sistem umum dan biologi organismik, bahkan Rapaport mengatakan ”popularitas itu seperti epidemik dalam psikologi sistem terbuka”.
Konsep “molar” pada orgnisme psikofisika sebagai sistem yang kontras dengan konsepsinya yang hanya sebagai unit “molekular”, seperti refleks, sensasi, pusat otak, dorongan, respon penguat, ancaman, faktor, dan lain-lain. Psikopatologi jelas menunjukkan bahwa disfungsi mental lebih merupakan gangguan sistem daripada sebagai hilangnya fungsi tunggal. Tanpa stimuli eksternal, organisme bukanlah sistem yang pasif tetapi merupakan sistem aktif secara intrinsik. Sementara pada evolusi dan perkembangan, mekanisme reaktif nampak menjadi sangat mengganggu aktivitas ritmitik lokomotor yang primitif. Teori sistem dalam psikologi dan psikiatri bukanlah penemuan baru, dan jika memiliki perasaan de javu seharusnya tidak mengkontradiksikannya dan bermaksud hanya menunjukkan bahwa konsep sistem dalam bidang ini bukan spekulasi. Pandangan dunia ilmiah hanya dapat disinggung pada uraian sebagai brikut :
1. Konsep sistem menyediakan kerangka teoritis yang netral secara psikofisik. Istilah fisik dan psikofisik, seperti potensi, transmisi kimia pada sinapsis, jaringan neural, dan sebagainya tidak dapat diaplikasikan pada fenomena mental, dan nosi psikologis juga kurang diaplikasikan pada fenomena fisik.
2. Dualisme Cartesian antara masalah dan pikiran tidak benar di antara cahaya pengalaman fenomenologis langsung dan riset modern di berbagai bidang.
3. Masalah keinginan bebas atau penentuan juga menerima arti baru dan pasti. Ini merupakan masalah pseudo yang dihasilkan dari kebingungan level pengalaman yang berbeda pada epistemologi dan metafisika.
4. Tanggung jawab selalu dinilai dalam kerangka nilai simbolik seperti yang diterima dalam masyarakat di bawah kondisi yang diberikan.
I.18. Relativitas Katagori.
Hipotesis yang ditawarkan oleh Whofr tentang proses kognitif seluruh manusia memiliki struktur logika biasa yang bekerja sebelumnya dan struktur komunikasi secara bebas melalui bahasa adalah merupakan sebuah kesalahan. Sementara menurut tesis aliran Kant, ada bentuk intuisi, ruang dan waktu, dan katagiri intelek, seperti substansi, kauslitas dan lainya yang melibatkan universal untuk menjadi bersifat rasional. Karena itu sains, yang berdasarkan katagori-katagori ini sama universal.Menurut Von Uexkull, setiap makhluk hidup memisahkan diri dari keanekaragaman obyek-obyek di sekelilingnya, sejumlah kecil karakteristik yang menyebabkan reaksi dan ansembelnya membentuk ”sekeliling”-nya (umwelt).
Ada alasan yang sangat mendasar mengapa representasi mental alam selalu mencerminkan aspek-aspek atau perspektif realitas. Pemikiran Bertalanffy, paling tidak dalam oksidental dalam bahasa manusia, pada prinsipnya merupakan makna lawan. Seperti yang dimiliki Heraclidtus, Bertalanffy sedang berfikir panas dan dingin, hitam dan putih, siang dan malam, hidup dan mati, dijadikan dan menjadikan. Jadi kategori pengalaman dan pemikiran Bertalanffy nampak ditentukan oleh pertama faktor biologi dan kultural, kedua ikatan manusia yang diikuti oleh proses antropomopisasi gambaran dunia, ketiga walaupun deantropomopis pengetahuan hanya mencerminkan aspek-aspek tertentu atau masalah realitas, keempat setiap aspek itu relatif kebenarannya, hal ini menunjukkan batasan dan kemuliaan pengetahuan manusia.
I.19. Pendapat Pribadi . Teori Sistem Umum sebagai sebuah trend rahasia dalam berbagai disiplin ilmu tidak muncul begitu saja tetapi melalui perjalanan yang panjang dengan bantahan-bantahan yang muncul dan bersifat menentang karena pada waktu itu ilmu fisika dan kimia dianggap memiliki derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan ilmu sosial. Masalah sistem itu penting dalam pembatasan masalah pada prosedur analisis ilmu pengetahuan. Hal ini seharusnya diungkapkan pertama kali berawal dari ilmu-ilmu metafisik dan pertama kali diperkenalkan oleh Von Bertalanffy melalui bukunya General System Theory pada tahun 1928 dan merupakan awal konsep untuk memandang dan memecahkan masalah secara integral dan holistik. Memecahkan masalah hanya dengan satu ilmu pada waktu itu sudah tidak memadai, sehingga General System Theory sangat populer dan diakui oleh dunia Teori sistem umum juga sering diidentifikasi dengan teori cibernetika, sebagai sebuah teori pengendalian mekanis dalam tehnologi dan alam, didirikan pada pengertian informasi dan feedback. Isomorfisme dalam Ilmu Pengetahuan, bermaksud menunjukkan tujuan umum dan beberapa konsep umum dari teori sistem umum. Pada kasus yang sederhana, tujuan isomorfisme telah dapat dilihat seperti pada hukum eksponensial maupun hukum logistik. Ada tiga prasyarat untuk keberadaan isomorfik dalam bidang dan ilmu pengetahuan yang berbeda, yaitu adanya analogis-analogis, homologis, dan penjelasan. Sementara model organisme sebagai sistem terbuka telah terbukti bermanfaat dalam penjelmaan dan perumusan matematika berbagai fenomena hidup. Model ini juga menghasilkan masalah-masalah alam yang fundamental. Di sisi lain, teori sistem dalam psikologi dan psikiatri bukanlah penemuan baru yang harus dikontradiksikan. Konsep sistem adalah pembalikan teori robotik secara radikal. Dalam kondisi tertentu sistem terbuka mendekati suatu kondisi yang bebas waktu yang disebut sebagai kondisi tetap/mantap.
Dari pemikiran Bertalanffy tentang hal tersebut di atas jelas Bertalanffy mengemukakan pemikirannya tentang General System Theory yang telah berjasa dalam menghilangkan jurang pemisah antara ilmu-ilmu eksak dengan ilmu sosial. Masyarakat dunia semakin sadar bahwa dibutuhkan kesatuan dalam ilmu pengetahuan untuk mengatasi permasalahan yang muncul di belahan dunia manapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar